Bromo Masih Berpotensi Meletus

Laporan wartawan KOMPAS Aloysius Budi Kurniawan

PROBOLINGGO,KOMPAS.com - Hingga hari kesembilan setelah penetapan status Awas, Gunung Bromo masih mengalami gempa vulkanik secara beruntun. Karena itu, potensi terjadinya letusan besar masih ada.

Dilihat dari sisi deformasi, Gunung Bromo kini mulai mengempis. Namun, dilihat dari terjadinya gempa vulkanik yang berlangsung terus-menerus, ada kemungkinan Gunung Bromo sedang mengumpulkan energi.


"Karena itu, dalam kondisi penurunan aktivitas ini, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi , yaitu status Bromo akan turun atau sebaliknya akan terjadi letusan setelah terjadinya pengumpulan energi," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo Gede Suantika, Rabu (1/12/2010) di Pos Pemantauan Gunung Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo.

Pada Rabu antara pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB, Gunung Bromo mengalami 19 kali gempa vulkanik dengan amplitudo 10-38 milimeter selama 10 detik hingga 30 detik. Sedangkan, gempa tremor masih berlangsung terus-menerus dengan amplitudo 2-5 milimeter.

Kepulan asap Bromo yang kemarin berwarna abu-abu pekat kini berubah menjadi coklat kemerah-merahan karena mengandung belerang.

"Ketinggian lontaran material vulkanik mulai turun dari Selasa lalu, maksimal 400 meter menjadi maksimal 200 meter," ucap Gede Suantika yang juga Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi.